~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~   

Home » » Kupilih Istriku

Kupilih Istriku

Posted by Dagul on Minggu, 19 Oktober 2014

 “Kisah ini terjadi dan nyata adanya dalam sebuah keseharian, dan tentunya semoga ada manfaat yang di dapatkan dari susunan kalimat dari kisah berikut…

Langsung aja kita ke TKP.

Pada suatu ketika, diadakanlah sebuah syukuran kecil”an bareng teman” sepekerjaan , yang dihadiri temen-teman sekerjaan beserta anak dan istri masing-masing, dan pada acara tersebut diadakanlah undian atau tepatnya di bilang Quis untuk menjawab (memilih) pertanyaan yang diberikan pembawa acara..!! pass banget,,, penulislah yang mendapatkan kupon undian dengan tantangan menjawab pertanyaan dari  pembawa acara yang tidak lain adalah teman kerja penulis juga..
Soalnya dan aturan mainnya sih gampang,,,
Dimana saya harus menghapus kata” yang telah di tulis di Whiteboard yang di sediakan di depan kami, yang bertuliskan kata” diantaranya (Tetangga, Teman, Orang Tua, Anak Dan Istri). Dia meminta saya (penulis) untuk menghapus 1 kata dari kata” tersebut, tanpa berfikir panjang saya mengahapus “tetangga”, selanjutnya diapun meminta saya menghapus 1 kata lagi, dengan berfikir pendek saya pun menghapus kata “teman”,,, karena dalam hati, “orang tua, anak dan istri masih jauh lebih berharga dari teman atau tetangga… Lalu saya kaget ketika dia meminta saya untuk menghapus 1 kata lagi,,,
sayapun berkata
“maf saya tidak mampu”,,,
Tapi dia tetap meminta saya, untuk menghapus 1 kata, dengan pelan saya pun menghapus kata ”Orang Tua”,
dia bertanya
“kenapa anda menghapus orang tua”?Apa anda tidak takut dikatakan anak durhaka”?
Karena orang tua lah yang merawat dan membesarkan kita sejak lahir hit
ngga saa ini”
(saya hanya bisa terdiam)..

Semua teman yang melihat pun terkejut dengan apa yang saya lakukan,
Dalam hati saya hanya bisa berkata
“seandainya ada pilihan menghapus diri sendiri,
hal itu sudah saya lakukan dari pertama”


dan yang lebih membuat saya ternganga, ketika dia meminta saya untuk menghapus 1 kata antara “ISTRI ATAU ANAK” saya berulang kali berkata
“maaf saya tidak bisa”
Tapi dia pun menegaskan bahwa saya harus memilih antara anak dan istri, lalu dengan pandangan kosong saya memantapkan hati utuk menghapus “anak” dan mempertahankan Istri, saat itu semua teman ternganga dengan apa yang saya pilih dan saya lakukan.. Lalu satu persatu teman bertaya 
“kenapa saya sampai menghilangkan anak, padahal anak adalah darah daging saya sendiri,
saya pun terdiam sebentar dan mulai membuka bibir untuk berkata:
“sesuai dengan pertanyaan dari pembawa acara tadi bahwa:
MANAKAH YANG MERUPAKAN PILIHAN SAYA DALAM HIDUP INI”

“Yang pertama kenapa saya menghapus orang tua,?
Saya juga takut neraka, saya pun takut di cap sebagai anak durhaka.
Tapi sesui dengan fase dalam kehidupan ini, yang tua pasti berlalu, pergi, dan akan meninggalkan kita (anaknya), dan hanya do’a serta nasihat baiknya lah yang akan selalu menyertai anaknya, kenangan dalam dekapannya sewaktu kita masih kecil, hanya akan menjadi kenangan, “begitu pula dengan anak, ketika dia beranjak dewasa nanti, dia pun akan meninggalkan saya, dan hidup dengan keluarga barunya”


Singkatnya,
ORANG TUA DAN ANAK TIDAK PERNAH SAYA PILIH DALAM KEHIDUPAN YANG TUHAN BERIKAN INI, TAPI MEREKA MERUPAKAN ANUGRAH TERINDAH YANG TUHAN TITIPKAN KEPADA SAYA, DAN SAYA SANGAT MENSYUKURI ITU.. SEDANGKAN ISTRI, JELAS DAN TEGAS SAYA PILIH SETELAH SAYA BISA BERFIKIR DAN MERASAKAN CINTA, DAN TUHANPUN MERESTUI ITU.”

catatan : tokoh disamarkan penulis

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Dagul. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Atang Rahman and BelajarCopas