~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~    ~~~~~~~   

Home » » Ku Bunuh Impian Ibu Dan Ayahku

Ku Bunuh Impian Ibu Dan Ayahku

Posted by Dagul on Selasa, 21 Oktober 2014

Hingga kini aku masih memimpikan suatu hari nanti aku bisa menjadi orang sukses. Tapi waktu berkata lain, aku tidak sanggup untuk menjalaninya sekarang. Aku pernah berkata kepada Tuhan “apa engkau masih mendengar jeritanku Tuhan, jangan buat keyakinanku memudar dengan keadaan ini.”

Memang aku yang salah atas keadaan ini. Aku yang teralu angkuh dengan riski darimu. Aku yang terlalu sombong dengan hal yang bisa aku dapatkan saat itu. Tapi ini aku menyerah dengan keadaan Tuhan. Aku merasa tidak sanggup dengan keadaan ini.

Banyak yang berfikir aku keras, egois dan dan sangat tangguh dengan segala keadaan, namun semua itu hanya pandangan orang dari luar saja. Aku yang sebenarnya sangat rapuh, lemah dan susah berkata atas apa yang terjadi denganku saat ini.

Engkau melahirkan ku dengan segala kelebihan yang aku punya Tuhan. Selalu juara dimasa kecilku tidak menjamin aku bisa juara ketika aku dewasa. Selalu dipandang cerdas oleh guru-guruku tidak menjamin aku bisa tangkas didunia nyata.

Ibu dan ayah, maafkan aku mengecewakan kalian, aku tidak saggup untuk berdiri lebih lama dihadapan kalian. Aku rapuh melihat wajah kalian. Dan air mataku tak terbendung ketika mendengar ucap kalian “engkau mengecewakan kami nak”.

Ibu terima kasih karena telah menghidupiku hingga aku dewasa, namun sekarang aku tak mampu untuk membalas kebaikanmu bu. Aku kalah dengan keadaan ini, aku menyerah dengan rasaku sendiri, aku tidak sanggup bu.


Ayah, selama aku hidup hanya sekali engkau mengeluarkan nada suara keras ketika aku berusia 13 thn, karena aku memang tidak mengikuti kata-katamu, aku memang bandel yah.  Tapi kini aku akan ngebuat ayah tidak lagi berkata keras melainkan tertuduk malu atas tingkahku.

Mengapa aku begini bu/yah?

Banyak hal yang terjadi dimasa pendewasaanku disini yang tidak ibu/ayah tau. Anakmu yang dulu jam 9 malam sudah mesti tidur setelah mengerjakan PR. Kini selalu pulang jam 2 bahkan sampai pagi. Aku kesepian bu, aku ngerasa sendiri. Aku mencari hal yang bisa membuatku tenang.

Aku rindu dengan masa kecilku bu/yah, sangat rindu. Dan teramat rindu. Dulu ibu selalu berkata menjelang setiap kali ada ujian disekolah “kalo gak rangking 1 jangan pulang, atau ibu gantung dipohon depan rumah dan di kasi semut merah, mau..??”.

Ituah kalimat yang selalu membuat ku takut untuk tidak belajar dan juara disekolah, tapi kini tidak ada lagi kata-kata itu bu, tidak ada lagi. Dan sekarang aku sadar ibu sangat menyangiku, dan menginginkan ku selalu menjadi yang terbaik.

Aku susah berkata atas apa yang terjadi denganku saat ini bu/yah. Aku ingin sekali pulang dan tak kembali ketempat ini lagi, karena tempat ini seperti neraka buatku. Tempat ini kejam bu/yah, aku ingin pulang sekarang, aku ingin dekat dengan kalian, aku ingin pulang bu/yah.


1 hal pintaku kepada Tuhan, jangan biarkan aku bernafas untuk terakhir kali jauh dari orang tuaku. Matikan aku diatas pangkuan orang tuaku. Aku ingin pulang bu /yah. "AKU INGIN PULANG".

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Dagul. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Atang Rahman and BelajarCopas