Hingga kini aku masih memimpikan
suatu hari nanti aku bisa menjadi orang sukses. Tapi waktu berkata lain, aku
tidak sanggup untuk menjalaninya sekarang. Aku pernah berkata kepada Tuhan “apa engkau masih mendengar jeritanku Tuhan,
jangan buat keyakinanku memudar dengan keadaan ini.”
Memang aku yang salah atas
keadaan ini. Aku yang teralu angkuh dengan riski darimu. Aku yang terlalu
sombong dengan hal yang bisa aku dapatkan saat itu. Tapi ini aku menyerah
dengan keadaan Tuhan. Aku merasa tidak sanggup dengan keadaan ini.
Banyak yang berfikir aku keras,
egois dan dan sangat tangguh dengan segala keadaan, namun semua itu hanya
pandangan orang dari luar saja. Aku yang sebenarnya sangat rapuh, lemah dan susah
berkata atas apa yang terjadi denganku saat ini.
Engkau melahirkan ku dengan segala
kelebihan yang aku punya Tuhan. Selalu juara dimasa kecilku tidak menjamin aku
bisa juara ketika aku dewasa. Selalu dipandang cerdas oleh guru-guruku tidak
menjamin aku bisa tangkas didunia nyata.
Ibu dan ayah, maafkan aku
mengecewakan kalian, aku tidak saggup untuk berdiri lebih lama dihadapan
kalian. Aku rapuh melihat wajah kalian. Dan air mataku tak terbendung ketika
mendengar ucap kalian “engkau mengecewakan
kami nak”.
Ibu terima kasih karena telah
menghidupiku hingga aku dewasa, namun sekarang aku tak mampu untuk membalas
kebaikanmu bu. Aku kalah dengan keadaan ini, aku menyerah dengan rasaku
sendiri, aku tidak sanggup bu.
Ayah, selama aku hidup hanya
sekali engkau mengeluarkan nada suara keras ketika aku berusia 13 thn, karena
aku memang tidak mengikuti kata-katamu, aku memang bandel yah. Tapi kini aku akan ngebuat ayah tidak lagi
berkata keras melainkan tertuduk malu atas tingkahku.
Mengapa aku begini
bu/yah?
Banyak hal yang terjadi dimasa
pendewasaanku disini yang tidak ibu/ayah tau. Anakmu yang dulu jam 9 malam
sudah mesti tidur setelah mengerjakan PR. Kini selalu pulang jam 2 bahkan
sampai pagi. Aku kesepian bu, aku ngerasa sendiri. Aku mencari hal yang bisa
membuatku tenang.
Aku rindu dengan masa kecilku
bu/yah, sangat rindu. Dan teramat rindu. Dulu ibu selalu berkata menjelang
setiap kali ada ujian disekolah “kalo gak
rangking 1 jangan pulang, atau ibu gantung dipohon depan rumah dan di kasi
semut merah, mau..??”.
Ituah kalimat yang selalu membuat
ku takut untuk tidak belajar dan juara disekolah, tapi kini tidak ada lagi
kata-kata itu bu, tidak ada lagi. Dan sekarang aku sadar ibu sangat menyangiku,
dan menginginkan ku selalu menjadi yang terbaik.
Aku susah berkata atas apa yang
terjadi denganku saat ini bu/yah. Aku ingin sekali pulang dan tak kembali
ketempat ini lagi, karena tempat ini seperti neraka buatku. Tempat ini kejam
bu/yah, aku ingin pulang sekarang, aku ingin dekat dengan kalian, aku ingin pulang
bu/yah.
1 hal pintaku kepada Tuhan, jangan
biarkan aku bernafas untuk terakhir kali jauh dari orang tuaku. Matikan aku diatas
pangkuan orang tuaku. Aku ingin pulang bu /yah. "AKU INGIN PULANG".
Posting Komentar